Hadis VS Injil (lebih otentik mana?) TERNYATA LEBIH OTEKTIK HADIST!!!

Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membandingkan Al hadis sebagai sumber hukum ke dua dalam Islam dengan injil sebagai sumber hukum Utama dalam umat kristiani

Kenapa dengan Hadis, karna kalo dengan Al Quran, g usah di bandingin, pasti sangat jauh heee. Ok langsung aja

1. Hadis

Hadis adalah adalah perkataan dan perbuatan dari Nabi Muhammad. Hadis sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum di bawah Al-Qur’an.

Saya Ambil contoh Hadis yang diriwayatkan Oleh Imam Bukhari

Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Abdullah bin Az Zubair dia berkata, Telah menceritakan kepada kami Sufyan yang berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id Al Anshari berkata, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia pernah mendengar Alqamah bin Waqash Al Laitsi berkata; saya pernah mendengar Umar bin Al Khaththab diatas mimbar berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan” HR Bukhori

Dari hadis di atas kita dapat membuat suatu bagan asal-muasal dari mana Imam Bukhari mendapatkan Hadis tersabut

dengan mengetahui dari mana Sanad [ rantai penutur/perawi (periwayat)] hadis, maka Hadis bisa di klarifikasikan Berdasarkan tingkat keaslian hadis

Hadits Shahih, yakni tingkatan tertinggi penerimaan pada suatu hadis. Hadis shahih memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Sanadnya bersambung;
Diriwayatkan oleh penutur/perawi yg adil, memiliki sifat istiqomah, berakhlak baik, tidak fasik, terjaga muruah(kehormatan)-nya, dan kuat ingatannya.
Matannya tidak mengandung kejanggalan/bertentangan (syadz) serta tidak ada sebab tersembunyi atau tidak nyata yg mencacatkan hadis .
Hadits Hasan, bila hadis yang tersebut sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh rawi yg adil namun tidak sempurna ingatannya, serta matannya tidak syadz serta cacat.
Hadits Dhaif (lemah), ialah hadis yang sanadnya tidak bersambung (dapat berupa mursal, mu’allaq, mudallas, munqati’ atau mu’dal)dan diriwayatkan oleh orang yang tidak adil atau tidak kuat ingatannya, mengandung kejanggalan atau cacat.
Hadits Maudu’, bila hadis dicurigai palsu atau buatan karena dalam sanadnya dijumpai penutur yang memiliki kemungkinan berdusta.
Pembagian hadis ini sangat membantu kita untuk memilih dan memilah hadis yang akan kita gunakan sebagai sumber hukum.
Untuk lengkapnya silahkan merujuk ke sini

2. Bible/Injil

Sekarang mari kita bandingkan dengan Injil, yang konon katanya KITAB SUCI dari tuhan. Saya ambil contoh Injil Lukas, coba kita cari tahu darimana Lukas memperoleh “firman tuhan”

Teofilus yang budiman, Banyak orang sudah berusaha menulis dengan teratur mengenai peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di tengah-tengah kita.

Mereka menulis sesuai dengan yang diceritakan kepada kita oleh orang-orang yang melihat sendiri peristiwa-peristiwa itu dari permulaan, dan kemudian menyiarkan kabarnya.

Setelah saya dengan teliti menyelidiki semuanya itu dari permulaannya, saya menganggap baik untuk menulis sebuah laporan yang teratur untuk Tuan.

Saya melakukan itu, supaya Tuan tahu bahwa apa yang telah diajarkan kepada Tuan memang benar Lukas 1-4.

Coba kita perhatikan, rupanya Lukas hanya mengumpulkan cerita cerita yang konon katanya menjadi saksi pada zaman yesus. Maaf menurut saya Bibel itu lebih tepat di sebut KUMPULAN DONGEN bukan KITAB SUCI, knp? Karna isinya memang cuma kumpulan cerita cerita yang belum di ketahui kebenaran dan asal muasalnya

Lukas memang berkata sudah menyelidiki atau menyaring semua cerita, akan tetapi kita diketahu bagaimana cara dia menyaring dan menelitinya, bahkan lebih parah lagi tidak di ketahui dari mana asal muasal cerita itu siapa sembernya dan darimana asalnya, sungguh sangat Ironis, inforasi seperti ini di jadikan sebagi “KITAB SUCI”

Kamudian mari kita perhatikan salah satu contoh hasil pencatatan LUKAS dalam injil nya

Ketika Herodes menjadi raja negeri Yudea, ada seorang imam bernama Zakharia. Ia termasuk golongan imam-imam Abia. Istrinya bernama Elisabet, juga keturunan imam. (lukas 5)

Coba kita perhatikan, ayat di atas itu di tulis berdasarkan Inspirasi dan modofikasi modifikasi si penulis belaka yang ia dasarkan berdasarkan asumsi asumsi dan penilaian pribadi saja, dari pada sumber aslinya, berbeda jauh dengan Hadis yang di tulis persis sebagai mana Nabi bersabda, sehingga tidak mengherankan jika Menurut hasil penelitian 72 pakar Al kitab caliber international yang tergabung dalam “The Jesus Seminar” menyatakan :

“Eighty-two percent of the word ascribed to Jesus in the Gospels were not actually spoken Him”

(82% kalimat yang katanya di ucapkan oleh Yesus di dalam Alkitab-Alkitab injil sebenarnya ridak pernah di sabdakan oleh Yesus)*

* (Robert W. Frunk, Roy W. hoover and the Jesus seminar, “The five gospels, The search of the authentic Word of Jesus, Macmillan Publising Company New York 1993, hal 5)

Ini yang berkata bukan orang islam, tetapi orang kristen sendiri yaitu 72 pakar Al kitab Internasional

Semoga pemaparan singkat ini menjadi menjadi bahan renungan bagi saudaraku kaum nasrani sehingga menjadi sebab turunnya Hidayah Allah SWT. Wallahua’lam

About tmuslimsolusi

Hamba Tuhan

Posted on October 28, 2011, in Kumpulan Diskusi. Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment